Di Toa Payoh inilah saya tinggal bersama Ayah,tante,om dan kedua teman baru saya yang saya temukan di Singapore.Ada peristiwa lucu di tempat ini,sesampainya di Toa payoh saya langsung saja jalan-jalan sendiri ,dikarenakan yang lain masih lelah maka saya memutuskan untuk berkeliling dengan hanya membawa dompet berisikan rupiah.Menyeberanglah saya untuk melihat kereta bawah tanah MRT,saat saya menyeberang dengan laga jagoan yang ingin menyeberangkan orangtua,maka saya mengambil posisi melambaikan tangan,rupa-rupanya mobil yang melintas terus melaju tanpa memperdulikan saya ketika itu,klakson yang keraspun terdengar,sayapun berlari dan walhasil satu halte yang penuh orang itu melihat saya semua.Duuuh malu rasanya jadi hanya bisa nunduk takut banyak yang tahu saya orang Indonesia,untungnya saya memiliki wajah khas oriental agak melayu dan jilbab kaya di negeri Arab hehe..Rupa-rupanya setiap lampu merah ada lampu untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang.haduuh knapa si kakek yang ingin saya seberangkan ga bilang2 siiih?di Indonesia kan ga ada yang kaya gini,mana saya tahu..hehehe
Beralih petualang sendiri mengelilingi Toa Payoh,saya pun mencari money changer untuk menukar rupiah ,masuklah saya ke suatu tempat terbuka dengan antrian panjang beserta layar monitor seperti menunjukkan mata uang,seperti pergerakan saham rupa dari monitor tersebut.Ikut mengantri di dalam saat itu,lalu terlintas berpikir”kok orang-orang pada ngisi form yah?apa yang mereka isi sih?”Whaattt rupanya mereka sedang mengisi lotere,Astaghfirullah rupanya antrian yang saya ikuti itu antrian lotere untuk berjudi.hahaa tertawalah saya terpingkal-pingkal.Sayang saat itu kamera tak dapat digunakan,karena ada simbol “No Camera in here”
0 comments:
Post a Comment