My Message

Followers

visitor

visitor counter

free counters

Page Rank

Kehidupan Baru Bersama CAPD

Monday 30 November 2015

Aslm,

Saya mau menceritakan pengalaman saya sebagai penyandang alat CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Singkat cerita saya merupakan pasien gagal ginjal atau pasien end stage renal disease bisa juga disebut pasien ginjal stadium akhir, beuuhh sereemm...Apakah penyakitnya seserem namanya? ternyata setelah dijalani malah lebih serem lagi teman-teman. Hehehe..apalagi saat operasi berlangsung, tangis yang tiada tara melesak dalam-dalam,Sungguh inilah ujian terbesar dalam hidup saya.

Rabu, 7 Oktober 2015 Saya menjalankan operasi pemasangan alat CAPD, dengan sebelumnya dari hari senin sudah dirawat inap di RSPAD Gatot Subroto, biaya semua ditanggung oleh BPJS. Bila memakai biaya sendiri, operasinya seharga 30 juta sedangkan cairan untuk cuci darah perbulan (120 cairan) sebesar 8juta, bisa dibayangkan kalau pakai biaya sendiri mungkin tidak sanggup, belum rawat inapnya belum konsultasinya dan belum resep obat-obatannya. Alhamdulilah ada BPJS walaupun sana sini ngantri, dan rawat inap kelas 1 jadi turun kelas 2 tapi ya sudahlah. Rabu itu saya operasi pukul 15.00 setelah sebelumnya dijadwal pukul 11.00 dan diharuskan puasa mulai pukul 00.00, selain puasa saya pun diberi obat pencuci perut dan lasix furosemide untuk mencuci perut dan menghilangkan bengkak-bengkak atau kelebihan cairan pada tubuh saya. Tubuh saya saat itu kondisinya lemas, pucat, bengkak di daerah kaki bila dipencet lama kembalinya. Harusnya sudah 1 tahun yang lalu saya cuci darah, tapi saya masih berikhtiar dengan jalan herbal, rupanya banyak masalah kesehatan tidak dapat dibendung, seperti makin lama makin sering bengkak, gatal seluruh badan akibat limbah dalam darah serta pucat dan lemas karena mengalami anemia.

Saat diruang operasi saya dibius lokal, dokter dan tim bedah lainnya membersihkan area perut saya, Sekarang telah terpasang selang atau kateter di perut saya, dan saya harus menjalankan dialisis setiap hari sebanyak 4kali untuk bertahan hidup. Kini saya tidak bisa lagi merasakan berenang, tidak bisa loncat loncat ataupun berlari, untuk travellingpun agak sulit, karena harus membawa cairan yang cukup berat dan memerlukan ruangan bersih untuk melakukan dialisis, namun itu semua saya syukuri. InsyaAllah ini bagian dari ujian Allah kepada saya. Untuk pasien gagal ginjal lainnya tetap semangat, InsyaAllah kalau kita ikhlas dan terus bersyukur lebih banyak maka sakit yang kita rasa ini tidaklah seberapa.


1 comments:

Anonymous said...

Trm ksh atas sharingnya. Sy jg tinggal di depok dan suami sy baru menjalani CAPD di RSPAD. Smg semangat terus.. dan Allah SWT memberikan kesembuhan, nikmat sehat utk kita semua.

Post a Comment