My Message

Followers

visitor

visitor counter

free counters

Page Rank

Masih Hidup Karena Doa Orangtua

Wednesday, 12 August 2015

Aslm bloggers..

Alhamdulilah hari ini saya masih bisa ngeblog dan menjalankan aktifitas seperti biasa, walaupun tidak senormal teman-teman. Menjelang episode akhir, rasanya pengen ninggalin jejak dalam bentuk tulisan. Walaupun sebenarnya belum tentu juga udah di akhir hidup, hanya saja perasaa nwaktu semakin menipis dan mendekat mulai nampak. Fisik yang makin menurun membuat saya merasa waktu kian menipis, Beberapa belakangan ini saya dirawat orangtua karena mereka melihat perubahan fisik saya, disinilah saya baru mengetahui bahwa sepertinya saya masih diberi kesempatan hidup karena doa orangtua. Saat saya datang, Papa bacakan ayat kursi sambil mengusap perut saya dimana ada sakit empedu, doa teriringi air mata dari papa dari bersuara sampai terisak-isak keluarlah air matanya. baru pertama kali saya melihat papa keluar air mata seperti anak kecil, bukan hanya 1 atau 2 tetes yang keluar tapi terus mengalir sampai bacaan selesai, saya sempat mau nangis juga tapi takut membuat keadaan makin haru jadi saya diam dan sebisa mungkin menahan air mata, sambil berdoa pada Allah untuk menyembuhkan saya dan kiranya Allah menakdirkan saya tidak sembuh mudah-mudahan Allah ijinkan saya meninggalkan dunia ini daripada menjadi ujian bagi keluarga.

Kadang saya bertanya-tanya mengapa Allah masih berikan saya kesempatan hidup padahal fisik sudah tidak tahan. Saya sebenarnya sudah merasa fisik saya sudah tidak kuat menahan,tapi nafas masih juga berhembus. Saya bingung, padahal nafas sudah megap-megap,tidur sudah susah, kadang tidak tidur, sering muntah, mual, pusing, memar karena peredaran darah yang tidak lancar, gatal-gatal karena tidak cuci darah dan beberapa kali tubuh ini terkena cobaan yang lain. Contohnya adalah pernah merasa kesakitan sekujur tubuh seakan-akan ada 50 orang memukul, hal ini terjadi saat saya batuk yang tak kunjung reda selama seminggu non stop, bayangkan seperti apa rasanya? ditambah ada sakit radang empedu dimana hanya bersin atau terguncang sedikit saja saya sudah kesakitan. Lalu ujian lain yaitu ditubruk ponakan sendiri hehehe, jadi saking semangatnya ponakan saya masih kecil kalau bertemu suka lari lalu datang memeluk dengan cara menubruk, ini biasa saja kalau lagi sehat tapi kalau kalian punya fisik seperti saya akan terasa sakit, saya sering mengerang ketika dia mulai menubruk, tapi ga bisa marah karna dia melakukan itu dengan sayang dan ketidaktahuannya.

Doa orang tua, itulah penyebabnya. Saya menyaksikan sendiri ikhtiar-ikhtiar orangtua dalam mempertahankan kehidupan saya. Mereka merawat dan mendoakan. Cara mereka mendoakan itu tidak main-main, mereka sering baca yasin untuk saya berjamaah tiap tahajud, orangtua sering dhuha, papa selalu ajak berjamaah. Kami pernah berjamaah berempat.Kadang shalat mereka dengan air mata dan sering lama sekali. Sering juga diutarakan betapa papa dan mama mati-matian meminta pada Allah agar saya disembuhkan. Ya Rab, aku hanya memohon kepadaMu agar Kau jaga orangtuaku dan memelihara mereka. Mudah-mudahan mereka selalu dalam Kasih sayangMu.

Teman-teman, berbaktilah kepada kedua orangtua kalian selagi mampu dan jangan menyakitinya.Saya merasa sedih karena belum bisa merawat dan membahagiakan mereka di hari tua karena keterbatasan saya, mudah-mudahan kisah saya ini bisa dijadikan pelajaran bahwa adalah beruntung masih memiliki kesempatan untuk berbakti. Begitu juga saya, sebisa mungkin akan berbakti walau dengan keterbatasan fisik.

Terimakasih
Ciputat, 13/09/2015

0 comments:

Post a Comment