Tersenyum dan Bersemangatlah

Lelah…itu rasanya,kupikir mau kutulis ini saat hari lahir tapi sepertinya menjadi manusia baru itu tidak perlu menset tanggal atau bulan.Entah dari kapan kelelahan itu muncul hingga aku tidak bisa bertahan,ditengah kerasnya hidup tapi aku jarang memperbaiki kualitasku sebagai manusia,hingga saat detik aku menulis ini aku sedang terkapar menahan rasa lelah dan hanya keping-keping semangat yang masih tersisa.


Sebuah tamparan mendarat menghembus hati dan pikiranku,”mengapa aku masih mempertanyakan keyakinanku ? saat semua orang justru berjuang.”
“Butuh dikuatkan?” Itu yang kukatakan,tapi tidak mungkin selamanya aku berdiri karena ada yang memapahku.Seringkali terjebak dalam kefuturan,kemudian sulit kembali.Tidak untuk waktu yang lama seharusnya,karena ada yang menungguku untuk kembali ke pelukanNYA.
Kuhela nafasku kemudian kuhembuskan,aku mulai bertakbir dengan suara lantang,dengan suara yang amat keras sekeras aku ingin melepas lelahku,sekuat kefuturan ini menggenggamku namun aku lebih kuat dari kefuturan ini.
Jika dari waktu ke waktu aku tertawa,tersenyum dan menikmati hidup dengan amat bangga padahal hatiku rapuh,aku bagai mendramatisasi keadaan.Terlihat hebat diluar tapi amat rapuh didalam,maka tidak akan kulebihkan perkataan itu.Aku ingin mengahapus kalimat itu,kini kalimat yang ada adalah “Tidak ada kerapuhan,baik di dalam maupun diluar.”
Fiuh…ingin tersenyum dan bersemangat,akan kucoba walau sangat berat.

Semangat shin…!