Assalamualaikum...Untuk pertama kalinya saya ingin bercerita mengenai pengalaman pribadi saya.Yang saya harapkan mampu untuk memotivasi diriku sendiri n yang membacanya.
Pada satu waktu,aku mempunyai sahabat yang sangat kusayangi dan sangat kubanggakan.Kami sering sekali mengahabiskan waktu dengan gurauan,candaan dan bersenang-senang,hingga pada akhirnya hari-hari pun terlewati dengan baik,tak ada hari dimana aku tak mungkin diam,aku selalu bahagia dan tertawa.Aku merasa diriku sangat berarti dimata sahabat-sahabatku ini.Bagaimana tidak?setiap hari kami lalui bersama,disaat sedihpun aku selalu berusaha berada dengan mereka,aku selalu bisa untuk diandalkan dalam memotivasi dan mendengar kesedihan sahabat-sahabatku.Setiap detik berlalu,hari pun berganti terlena aku dalam dunia ini,datanglah suatu masa dimana grafik keimananku menurun.Shalat pun kadang iya kadang tidak,hati merasa tak menentu tak lagi sering namaNya ada dalam hatiku.Aku mulai futur,duniaku hampa.Namun seperti biasa sahabat-sahabat yang kusayangi ini mengobati kehampaan hatiku,kami bersenang-senang,tertawa dan terlupalah aku dari beban rinduku terhadap Penciptaku.
Tiba pada suatu masa ketika aku mulai mengurangi rasa senang-senang bersama sahabatku,sebulan ini bagiku sudah cukup banyak kesenangan yang kuhabiskan bersama mereka.Aku ingin ada rasa kebersamaan dengan kualitas saling mengingatkan,bagiku kesenangan tak harus diraih dengan cara bepergian.hingga satu waktu aku sering tak ikut bersenang-senang dengan mereka.sering sekali aku merasa sendiri tanpa mereka.
Aku bagai kehilangan saudaraku,sampai pada di saat titik air matakupun terjatuh.ketika itu sahabatku mengajakku bepergian mencari segenap rasa santai.Sedangkan aku mentoring bersama sahabat-sahabat Rohisku.
Tepat setelah shalat dzuhur,aku bertemu dengan sahabat-sahabatku.Mereka pun menyapaku mengajakku pergi bersantai melupakan kepenatan.kemudian kutolak halus permintaan mereka.Pada saat itu aku sedang menghafal salah satu surat Al-Quran,tangiskupun pecah airmataku berurai sampai semua sahabat-sahabatku melihat dan sahabat-sahabat Rohis.Aku menangis karena merasa kehilangan sahabat yang kusayangi,aku tak bisa ikut karena hatiku tak sejalan dengan itu.
Hari pun berganti,siang malam aku menunggu sms satu saja dari sahabat-sahabatku itu untuk menanyakan keadaanku.Tapi tak kutemukan sedikitpun perhatian dari mereka.Padahal mereka melihat tangisku yang pecah siang kemarin.
Aku tersadar begitu kehilangan mereka,namun tak satupun dari mereka tahu isi hatiku.Aku merasa tak berarti,bukankah disaat sedih aku berusaha ada untuk mereka,namun mengapa saat kusedih mereka menghilang?mereka tak merasakan ada perbedaan pada diriku?kalau iya kenapa mereka tak bertanya?
Sungguh sedih aku,saat ada sahabat Rohisku mengajakku mentoring aku malah ingin menyuruhnya pergi agar aku bisa bersenang-senang dengan temanku,sungguh menyedihkannya aku tak melihat kebaikan akhwat-akhwat Rohis.
kesedihanku terus berlarut,namun yang mengetahui hanya sahabat rohisku dan mentorku.semua saran telah diberikan padaku,aku masih juga larut dalam kesedihan.Hingga ada suatu saran dari sahabatku yang lain,ia bilang"Jika Allah mencintai seorang hambanya,maka Ia menyuruh malaikat untuk menyayanginya,kemudian seisi makhluk bumipun akan mencintai orang itu"kemudian ia katakan kenapa aku tidak bersyukur mempunyai teman Rohis yang selalu ada untukku?menepuk pundakku saat kubutuh,memberi dukungan dan semangat.mengapa tak bersyukur bahwa akhirnya aku mengetahui siapa yang sayang terhadapku?,ia juga bilang kalau hanya KepadaNyalah semua kembali.
Sungguh kalimat itu tak kusadari,bukankah selama ini aku futur?adanya masalah ini untuk menjawab kelelahan kerinduanku PadaNya.Dan Allah mengirimkan teman-teman akhwat untuk menunjukkan betapa memiliki sahabat yang ada disaat senang dan sedih serta saling mengingatkan itu adalah bentuk cintaNya terhadapku.
Ujian yang ada saat ini adalah untuk aku meneguhkan hatiku.Menemukan kata ikhlas dan syukur dalam persahabatan adalah nilai dalam ujian ini.
Teruntuk sahabat-sahabatku,mungkin aku tak sempurna dalam hal bersenang-senang,mungkin aku kurang dalam mengisi hidup kalian.Dengan segenap rasa sayang dan hormatku,aku tetap menyayangi kalian sampai saat inipun aku selalu menanti hangatnya persahabatan kita.Untuk pertama kalinyapun aku tak hanya berdoa untukku dan keluargaku,tapi aku berdoa untukmu sahabatku...
Pada satu waktu,aku mempunyai sahabat yang sangat kusayangi dan sangat kubanggakan.Kami sering sekali mengahabiskan waktu dengan gurauan,candaan dan bersenang-senang,hingga pada akhirnya hari-hari pun terlewati dengan baik,tak ada hari dimana aku tak mungkin diam,aku selalu bahagia dan tertawa.Aku merasa diriku sangat berarti dimata sahabat-sahabatku ini.Bagaimana tidak?setiap hari kami lalui bersama,disaat sedihpun aku selalu berusaha berada dengan mereka,aku selalu bisa untuk diandalkan dalam memotivasi dan mendengar kesedihan sahabat-sahabatku.Setiap detik berlalu,hari pun berganti terlena aku dalam dunia ini,datanglah suatu masa dimana grafik keimananku menurun.Shalat pun kadang iya kadang tidak,hati merasa tak menentu tak lagi sering namaNya ada dalam hatiku.Aku mulai futur,duniaku hampa.Namun seperti biasa sahabat-sahabat yang kusayangi ini mengobati kehampaan hatiku,kami bersenang-senang,tertawa dan terlupalah aku dari beban rinduku terhadap Penciptaku.
Tiba pada suatu masa ketika aku mulai mengurangi rasa senang-senang bersama sahabatku,sebulan ini bagiku sudah cukup banyak kesenangan yang kuhabiskan bersama mereka.Aku ingin ada rasa kebersamaan dengan kualitas saling mengingatkan,bagiku kesenangan tak harus diraih dengan cara bepergian.hingga satu waktu aku sering tak ikut bersenang-senang dengan mereka.sering sekali aku merasa sendiri tanpa mereka.
Aku bagai kehilangan saudaraku,sampai pada di saat titik air matakupun terjatuh.ketika itu sahabatku mengajakku bepergian mencari segenap rasa santai.Sedangkan aku mentoring bersama sahabat-sahabat Rohisku.
Tepat setelah shalat dzuhur,aku bertemu dengan sahabat-sahabatku.Mereka pun menyapaku mengajakku pergi bersantai melupakan kepenatan.kemudian kutolak halus permintaan mereka.Pada saat itu aku sedang menghafal salah satu surat Al-Quran,tangiskupun pecah airmataku berurai sampai semua sahabat-sahabatku melihat dan sahabat-sahabat Rohis.Aku menangis karena merasa kehilangan sahabat yang kusayangi,aku tak bisa ikut karena hatiku tak sejalan dengan itu.
Hari pun berganti,siang malam aku menunggu sms satu saja dari sahabat-sahabatku itu untuk menanyakan keadaanku.Tapi tak kutemukan sedikitpun perhatian dari mereka.Padahal mereka melihat tangisku yang pecah siang kemarin.
Aku tersadar begitu kehilangan mereka,namun tak satupun dari mereka tahu isi hatiku.Aku merasa tak berarti,bukankah disaat sedih aku berusaha ada untuk mereka,namun mengapa saat kusedih mereka menghilang?mereka tak merasakan ada perbedaan pada diriku?kalau iya kenapa mereka tak bertanya?
Sungguh sedih aku,saat ada sahabat Rohisku mengajakku mentoring aku malah ingin menyuruhnya pergi agar aku bisa bersenang-senang dengan temanku,sungguh menyedihkannya aku tak melihat kebaikan akhwat-akhwat Rohis.
kesedihanku terus berlarut,namun yang mengetahui hanya sahabat rohisku dan mentorku.semua saran telah diberikan padaku,aku masih juga larut dalam kesedihan.Hingga ada suatu saran dari sahabatku yang lain,ia bilang"Jika Allah mencintai seorang hambanya,maka Ia menyuruh malaikat untuk menyayanginya,kemudian seisi makhluk bumipun akan mencintai orang itu"kemudian ia katakan kenapa aku tidak bersyukur mempunyai teman Rohis yang selalu ada untukku?menepuk pundakku saat kubutuh,memberi dukungan dan semangat.mengapa tak bersyukur bahwa akhirnya aku mengetahui siapa yang sayang terhadapku?,ia juga bilang kalau hanya KepadaNyalah semua kembali.
Sungguh kalimat itu tak kusadari,bukankah selama ini aku futur?adanya masalah ini untuk menjawab kelelahan kerinduanku PadaNya.Dan Allah mengirimkan teman-teman akhwat untuk menunjukkan betapa memiliki sahabat yang ada disaat senang dan sedih serta saling mengingatkan itu adalah bentuk cintaNya terhadapku.
Ujian yang ada saat ini adalah untuk aku meneguhkan hatiku.Menemukan kata ikhlas dan syukur dalam persahabatan adalah nilai dalam ujian ini.
Teruntuk sahabat-sahabatku,mungkin aku tak sempurna dalam hal bersenang-senang,mungkin aku kurang dalam mengisi hidup kalian.Dengan segenap rasa sayang dan hormatku,aku tetap menyayangi kalian sampai saat inipun aku selalu menanti hangatnya persahabatan kita.Untuk pertama kalinyapun aku tak hanya berdoa untukku dan keluargaku,tapi aku berdoa untukmu sahabatku...
1 comments:
sama seperti kamu saudaraku, teman-temanku pun meninggalkanku tapi insya Alloh, Alloh akan menggantikan teman yang lebih baik daripada mereka
Post a Comment